11 tahun Tsunami Aceh, sebuah pembelajaran, bukti Cinta Allah. Tsunami Aceh, Tsunami, Aceh Tsunami, Ulang Tahun Tsunami Aceh, Korban Tsunami Aceh
![]() |
Mesjid- mesjid yang menjadi saksi bisu maha dahsyatnya kekuatan Allah |
![]() |
Mesjid nurul Huda Meulaboh aceh barat |
![]() |
Mesjid rahmatullah, lampuuk banda Aceh,mesjid ini menjadi saksi bisu dahsyatnya bencana 11 tahun silam yang menoreh sejarah di bumi seuramoe Mekkah,Aceh |
Tepat pukul 8.30 wib ,pagi hari bumi bergetar begitu hebat, seperti ayunan yang meninak bobokkan , jelas ini bukan ayunan, tapi bumi seolah seperti perahu yang bergoyang ditengah lautan.dan 15 menit kemudian Gelombang besar bernama Tsunami itu merangkak dari tengah lautan,dengan kecepatan lebih dari 100 km/jam ia membersihkan apa saja yang dilewati, tidak peduli itu bangunan kokoh tinggi menjulang ataupun rumah kecil, semua ia ratakan hingga yang terlihat hanya tanah saja kala itu,… bersih seperti sebuah padang yang luas. hanya rumah-rumah Allah yang berdiri sangat kokoh dan tak tergoyahkan sekalipun gempa 8,9 Skala richter tercatat kala itu serta Gelombang setinggi 6 meter memporak porandakan alam sekitarnya. Maha besar kekuatan Allah yang tak pernah terbatas itu, sejatinya Allah hanya sedang mencoba menunjukkan betapa besarnya kecintaan Allah pada hambanya, bukankah dengan di beri ujian seperti itu, itu bukti tanda sayang Allah kepada kita. yaap aku memaknai nya seperti itu, tak berhak kita menyalahkan Allah atas apa yang di titipkan kepada kita,karena semua yang kita punyai sejatinya hanya milik sang maha kaya,ALLAH SWT. Allah menitipkan pesan lewat mesjid mesjid yang masih berdiri kokoh kala itu bahwa apa yang dilogikakan tidak mungkin oleh manusia menjadi mungkin oleh Allah jika ia berkehendak, “Kun Fayakun” allahu akbar 3x. dunia tercengang, terpana menyaksikan prediksi diluar batas nalar manusia.. “bagaimana mungkin,, kok bisa ..?”mungkin begitu pendapat orang orang yang menonton berita di tivi kala itu ( 11 tahun yang lalu ), tak hanya di indonesia tapi juga di berbagai belahan bumi lain.
11 tahun yang lalu Aceh memang masih menangis dan berduka, seolah tak punya harapan untuk hidup kembali, bersekolah di tenda tenda darurat,tinggal di barak barak pengungsian sudah menjadi santapan sehari masyarakat,makan makanan setengah basah di hari awal2 tsunami sebelum datangnya bantuan juga menjadi pelengkap hari kala itu. ,kadang pemberian logistikpun terpaksa di berikan lewat helikopter yang terbang melintasi. yaap kami memaklumi bahwa medan bencana sulit di tembus karena banyak jalan ataupun jembatan lintas yang rusak bahkan putus. tapi itu tak berlansung lama, karena banyak relawan dari dalam negeri maupun luar negeri yang turut membantu aceh melepaskan trauma akibat bencana maha dahsyat itu. sejatinya itu menjadi pembelajaran tersendiri untuk aceh, dan tentu Allah telah menempatkan segala ujian sesuai kadar kemampuan hambanya, tetap berfikir positive kepada Allah menjadi hal mutlak yang semestinya dimiliki oleh semua orang, tak hanya masyarakat Aceh.
Alhamdulillah memang segalanya punya hikmah,dunia tak hanya diam menyaksikan , mereka turut membantu membangun segala Infrastruktur dan pemulihan trauma pasca Tsunami. 11 tahun berlalu wajah Aceh kian cantik dan mempesona saat ini,aceh memang masih mengenang kejadian itu sampai saat ini, tapi ia tak pernah lupa dan berhenti untuk bangkit dan membangun diri menjadi lebih baik. pesona aceh dari pesisir pantai hingga penggunungan kini juga seolah makin terpancar.
![]() |
lintasan jalan di aceh jaya, pasca Tsunami..begitu cantik karena di kelilingi air laut yang biru.. objek wisata penuh pesona |
![]() |
Aceh jaya,salah satu pantai terindah dengan perpaduan hamparan pasir putih dan birunya lautan.( subhanallah ) |
![]() |
tampak dari atas ,Mesjid raya baiturahman yang terletak di tengah kota Banda Aceh,mejadi pusat wisata religi warga aceh dan juga turis asing.( so beutiful ) |
![]() |
Mesjid agung baitul makmur di kota Meulaboh, tak kalah indah pesonanya saat ini |
Pada Akhirnya semua kita bisa memaknai bahwa setiap kejadian dan bencana yang menimpa diri kita sejatinya adalah tanda cinta Allah kepada kita semua. Mengenangnya bukan berarti kita masih berlarut dalam kesedihan mendalam. jangan katakan mengapa ini terjadi pada kami, tapi selalu katakan bahwa ini adalah takdir dari Allah untuk kami, agar kami makin pandai bersyukur di kemudian Hari.
Hari ini dan seterusnya bagiku Aceh begitu istimewa, selalu istimewa, dan selalu membunncahkan rindu padaku untuk segera pulang dari perantauan jika telah usai segala urusan disini,,,Acehku yang kini makin kokoh berdiri,,,,aceh yang akan selalu aku cintai.
Terima kasih Indonesia, terima kasih Dunia.
in memoriam 11 years earthquake and Tsunami Aceh, 26 desember 2004 until 26 desember 2015
Oleh : Tiwi, 25 tahun Asal Aceh. Student Post Graduate of Environmental health
Diponegoro University
COMMENTS